Kamis, 08 Desember 2011

Pengenalan Brand atau Merk

Merk/Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. (Kotler, 1998).
Enam Variabel dari Brand/Merk :
  1. Atribut. Merk meningkatkan pada artibut-atribut tertentu. (Misalnya, Mercedes Benz menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi, dsb).
  2. Manfaat. Pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional. (Misalnya, Mercedes Benz membuat seseorang yang memakainya menjadi lebih bergengsi dan dihargai).
  3. Nilai. Merk juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. (Misalnya, Mercedes Benz berarti berkinerja tinggi, aman, bergengsi, dsb).
  4. Budaya. Merk juga mewakili budaya tertentu. (Misalnya, Mercedes Benz terorganisir, efisien, dan berkualitas, yang dimana hal tersebut merupakan budaya Jerman).
  5. Kepribadian. Merk juga mencerminkan kepribadian tertentu. Kadang merk mengambil sebuah kepribadian seseorang. (Misalnya, seseorang yang memakai Mercedes Benz biasanya adalah orang yang berkepribadian baik, santun, baik dalam berbicara, dsb).
  6. Pemakai. Merk juga menunjukan konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut. (Misalnya, pemakai Mercedes Benz diasosiasikan dengan seorang Presiden Direktur atau pejabat tinggi lainnya).

Menurut Denise Barnwell (penulis buku "How to be Distinctive and remarkable in What You Do and How You Do It"), ada 5 langkah strategi dalam membangun merk pribadi yang kuat, yaitu :

  1. Temukan target kita. Tidak semua pelanggan cocok dengan kriteria target kita. Sebuah kesalahan besar ketika kita tidak membuat rincian mengenai gambaran target seperti apa kriteria pelanggan kita. Temukan segera pelanggan yang sesuai dengan target tujuan kita.
  2. Kenali persaingan kita yang sebenarnya. Tidak peduli dengan siapa kita bersaing, pastikan kita menentukan pembeli akan membeli dari kita karena produk kita sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
  3. Temukan point perbedaan kita. Marketing yang hebat tidak harus menjadikan merk nya menjadi unik, tetapi hanya perlu tampil beda melawan dunia persaingan dan gambaran diri produk kita. Kenali salah satu dari beberapa unsur point kita yang berbeda dan tunjukkan kepada target kita.
  4. Ciptakan rencana merk pribadi kita dalam pemasaran. Bawa merk pribadi kita dalam hidup dengan cara bagaimana mengkomunikasikan secara verbal, dalam tulisan dan gambaran umum.
  5. Tulislah pernyataan merk pribadi kita. Strategi ini akan menarik bersama-sama yang merupakan akibat 3 langkah berikut. Tulislah satu paragraf dari tiga pernyataan bahwa: 
    • Gambarkanlah target pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan.
    • Pertandingan kita yang sebenarnya merupakan figur referensi.
    • Point kita adalah berbeda.
  •  Pernyataan ini akan menjadi identitas merk pribadi kita. Hal ini akan menjadi sebuah catatan pribadi kita, bukan suatu hal yang harus kita katakan kepada siapa saja.
 Menurut Kaye Marks (seorang ahli periklanan Amerika), ada 8 pertanyaan penting dalam membentuk nama merk yang berkualitas dalam membangun sebuah merk pribadi, antara lain :
  1. Bentuk bisnis seperti apa yang anda miliki sekarang? Apakah anda punya tempat dibenak masyarakat?
  2. Seperti apakah produk dan pelayanan anda?
  3. Berapa lama anda sudah beroperasi untuk menghasilkan produk ini?
  4. Apakah anda mempunyai pesaing? Jika ya, siapakah mereka?
  5. Siapakah target market anda?
  6. Bagaimana target klien melihat anda? Seperti apakah bisnis yang anda lakukan saat ini? 
  7. Apakah tujuan dan cita-cita produk anda?
  8. Apakah anda selalu intensif bergabung dalam kelompok target market anda?
Ada beberapa tips dalam pembuatan brand image atau minimal untuk pembuatan logo perusahaan, antara lain :

  • Tentukan target pelanggan, yang berarti mengetahui demografisnya (usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, pola dan kemampuan konsumsi).
  • Tentukan aspek-aspek unggulan dari bisnis yang hendak disampaikan pada citra perusahaan.
  • Salah satu tips shortcut untuk memudahkan pengembangan brand image ini juga dapat dengan mengamati brand dari pesaing, ataupun brand yang telah berkembang baik dengan jenis produk dan konsep yang mirip dengan usaha yang hendak dibina. Dari sana, dapat dikembangkan atau ditambahkan detail baru agar merk kita menjadi lebih unik.
  • Merk tidak harus selalu rumit dan canggih. Bila kita perhatikan, banyak merk dari produk atau perusahaan yang telah dikenal menggunakan gaya eksekusi merk nya yang sangat sederhana hingga berunsur retro/vintage (beberapa bahkan menerapkan "hand sketch style") untuk menekankan bahwa perusahaan menggunakan bahan baku dan proses alami yang turun temurun, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas konsumen.
  • Bila kita tidak menguasai design grafis, dapat meminta bantuan rekan atau designer. Jangan lupa menyampaikan konsep apa yang ingin ditekankan, berikan beberapa contoh referensi merk acuan. Jadi janganlah membiarkan designer yang menentukan aspek-aspek yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan kompetitif kita.
  • Bila setelah sekian waktu terjadi beberapa perubahan dalam usaha, misalnya perubahan produk utama ataupun skala usaha, bukan tidka mungkin merk dapat diubah atau dirancang ulang demi menyesuaikan dengan perubahan yang telah terjadi. Sebuah merk atau brand image baik disadari maupun tidak, akan dapat menjadi identitas atau cerminan dari visi, kesungguhan, standar kualitas, pelayanan dan komitmen dari pelaku usaha atau pemiliknya, sehingga akan sangat baik bila kita merencanakannya secara cermat.

Eksekusi Pesan Iklan

Eksekusi pesan iklan merupakan tahap final atau hasil akhir dari proses pembuatan iklan. Eksekusi merupakan hasil atau perwujudan dari sebuah strategi iklan.
Dalam sebuah keputusan eksekusi pesan, diperlukan daya tarik sebuah pesan iklan. Daya tarik tersebut bisa berupa antara lain sebagai berikut.
1. Daya Tarik Selebritis. Selebritis sebagai figure dalam masyarakat yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam berperilaku. Daya tarik ini bisa dipakai produsen untuk memperkuat dan turut serta mendorong konsumen untuk tertarik dan membeli produk yang diiklankan. Pertimbangan lain dalam menggunakan selebritis berkaitan dengan popularitasnya, kemenarikan secara fisik, kredibilitas profesi, status kepemilikan terhadap perusahaan, pemakai merk dan nilai-nilainya dan resiko kontroversinya. Contoh :Yamaha menggunakan Valentino Rossi dalam iklannya agar bisa menarik perhatian khalayak dan mempengaruhi khalayak untuk membeli.




















2. Daya Tarik Humor. Para pengiklan menggunakan humor sebagai bumbu untuk memicu perhatian, memandu konsumen secara menyeluruh terhadap tuntutan produk, memperngaruhi sikap, menciptakan tindakan konsumen untuk membeli produk.
Menurut survey para praktisi, iklan humor merupakan salah satu hal yang paling efektif dalam penyampaian iklan, karena :
  • Humor merupakan metode efektif untuk menarik perhatian khalayak terhadap iklan.
  • Humor menyempurnakan kesukaan, baik terhadap iklan maupun terhadap merk yang diiklankan.
  • Humor tidak merugikan secara keseluruhan.
  • Humor tidak memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi.
  • Sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor. Humor akan lebih lebih berhasil digunakan untuk mempertahankan produk daripada memperkenalkan produk.
  • Humor juga cocok untuk produk yang berorientasi pada perasaan.
Contoh : Iklan XL yang menggunakan monyet sebagai daya tarik rasa humor, agar khalayak tertarik melihat iklan tersebut.













    3. Daya Tarik Rasa Takut. Daya tarik seperti ini cocok untuk memperbaiki motivasi. Mengindentifikasikan rasa takut meliputi 2 hal, yaitu :
    • Mengidentifikasi konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk yang diiklankan.
    • Mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman (minum minuman keras, merokok, menelepon saat menyetir kendaraan, dsb)
     Dengan daya tarik rasa takut, kita dapat melihat tanggapan dari target pasar. Daya tarik rasa takut juga efektif jika penerima pesan percaya diri dan lebih suka mengendalikan bahaya daripada menghindarinya, serta penerima pesan bukan pemakai produknya. Misalnya, mencegah orang yang bukan perokok untuk tidak merokok lebih efektif daripada menghentikan orang yang merupakan perokok.
    Contoh : Iklan himbauan tentang akibat yang akan ditimbulkan dari merokok.




















    4. Daya Tarik Kesalahan. Daya tarik ini berusaha memperlihatkan kesalahan dari produk lain yang masih satu kategori dan pengiklan berusaha meyakinkan konsumen bahwa produk yang mereka iklan kan merupakan produk yang terbaik.
    Contoh : Dalam iklan Rinso, dikatakan bahwa Rinso mencuci lebih bersih daripada produk detergen lainnya.




















    5. Daya Tarik Komparatif (Perbandingan). Daya tarik ini digunakan para pengiklan untuk membandingkan produk yang mereka iklankan dengan produk lain dan menyatakan bahwa prouk mereka lebih baik daripada produk lainnya. Penelitian pada pertengahan tahun 1970 mempelajari iklan komparatif mempunyai hasil sebagai berikut :
    • Iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran merk dibandingkan dengan iklan non-komparatif.
    • Iklan komparatif condong lebih cocok dengan sikap terhadap merk yang diiklankan, khususnya ketika merk tersebut baru.
    • Secara umum, iklan komparatif mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk memberli produk yang diiklankan.
    Contoh : Iklan Simpati yang membandingkan tarif mereka dengan tarif provider lain.

























    5. Daya Tarik Positif (Rasional). Daya tarik ini berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk yang memberikan penekanan dan manfaat pada suatu merk.
    Contoh : Iklan Prenagen yang menekankan pentingnya Ibu minum susu Prenagen agar janinnya berkembang dengan baik.




















    6. Daya Tarik Emosional. Daya tarik ini berhubungan dengan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen termotivasi untuk membeli umumnya karena faktor emosional terhadap suatu produk yang dianggap lebih penting dibandingkan mengetahui lebih dalam tentang kualitas produk tersebut.

    Gaya dalam Pelaksanaan Pesan Iklan :


    1.Menjual Langsung (Straight Sell). Gaya ini langsung tertuju pada informasi produk.

    2.Potongan Kehidupan (Slice of Life). Gaya ini didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-hari.
    Contoh : Iklan Indomie yang menceritakan tentang alur kehidupan seseorang.

    3.Gaya Hidup (Lifestyle). Gaya ini menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu gaya hidup.
    Contoh : Iklan Lea Jeans yang menggambarkan gaya hidup orang yang biasanya memakai jeans.

    4.Khayalan (Fantasy). Gaya ini menciptakan fantasi di sekitar produk tersebut atau penggunanya.
    Contoh : Iklan Shampo Rejoice yang menayangkan fantasi kelembutan rambut seorang wanita setelah memakai shampo tersebut.




















    5.Suasana/Citra. Gaya ini menciptakan pendekatan yang membangkitkan suasana/citra di sekitar produk yang menciptakan sebuah sugesti.
    Contoh : Iklan Softener So Klin yang menggambarkan kelembutan pakaian yang dicuci dengan menggunakan produk tersebut.

    6.Simbol Kepribadian. Gaya ini menciptakan sebuah karakter yang menjadi personifikasi produk tersebut. Karakter tersebut bisa orang, binatang ataupun animasi.
    Contoh : Iklan rokok yang menayangkan sosok seorang pria yang suka berpetualang.

    7.Keahlian teknis. Gaya ini menciptakan pendekatan keahlian, pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam memproduksi produknya dengan teknis yang akurat.
    Contoh : Iklan Tolak Botol Sosro yang menayangkan proses pembuatan produk tersebut.

    8.Bukti Ilmiah. Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menyajikan bukti survey/bukti ilmiah untuk memperkuat bukti kualitas sebuah produk.
    Contoh : Iklan obat-obatan atau farmasi yang menyajikan bukti ilmiah yang mendukung kualitas produk tersebut.

    9.Bukti Kesaksian. Gaya ini menggunakan sebuah personal saat menggunakan produk dan memberikan komentar pengalamannya pada khalayak.
    Contoh : Iklan produk kosmetik yang menayangkan seseorang sudah pernah memakai produk tersebut dan menceritakan pengalamannya dalam memakai produk tersebut.

    Secara singkat, daya tarik/gaya yang bisa digunakan dalam sebuah eksekusi pesan iklan yaitu sebagai berikut :
    1. Name of The Product
    2. Product Itself
    3. Packging
    4. How The Product It's Made
    5. Product History
    6. Something Happened Around Us
    7. What Happened Without The Product
    8. What Happened With The Product
    9. What Happened With The Product and Without The Product
    10.Media Where The Product Will Run For

    Kamis, 03 November 2011

    BAB 2 : LINGKUNGAN PERIKLANAN : EKONOMI, SOSIAL, TEKNOLOGI

    Kekuatan – kekuatan lingkungan selalu berubah. Perubahan – perubahan dalam lingkungan periklanan menciptakan ketidakpastian, ancaman, dan peluang bagi para pengiklan. Meskipun masa depan tidak dapat terlalu diperkirakan, para pengiklan mencoba meraba apa yang mungkin terjadi. Kita dengan yakin dapat mengatakan bahwa para pengiklan akan terus – menerus memodifikasi strategi periklanan mereka dalam menanggapi kekuatan – kekuatan lingkungan yang dinamik. Seorang pengiklan dapat menanggapi lingkungan dalam dua cara, yaitu secara reaktif dan proaktif.
    1. Tanggapan Reaktif
    Ketika anda percaya anda tidak dapat mengendalikan elemen – elemen lingkungan, anda akan bersikap reaktif dan berulang kali menyesuaikan diri dengan mereka. Sebagai contoh, seorang konsultan hubungan masyarakat bisa dihubungi untuk melatih pengendalian kerusakan ketika terjadi krisis di sebuah perusahaan yang tak terantisipasi. Perusahaan ini selanjutnya harus bereaksi terhadap apa yang telah terjadi. Banyak krisis dapat dicegah seandainya sebuah perusahaan secara proaktif mengawasi seluruh hubungan internal dan eksternal.
    2. Tanggapan Proaktif
    Ketika anda mengira anda memiliki sejumlah kendali, anda akan bersikap proaktif dan mengambil langkah – langkah untuk melakukan perubahan yang menghasilkan lingkungan yang lebih kondusif bagi kegiatan – kegiatan anda. Sebagai contoh, jumlah imigran yang memasuki Amerika Serikat secara tetap meningkat selama 30 tahun terakhir, menghasilkan sebuah masyarakat yang semakin multicultural. Penduduk Amerika Serikat telah bergeser dari dominasi kulit putih ke penduduk yang terdiri dari tiga kelompok ras dan etnik besar, yaitu kulit putih, kulit hitam, dan hispanik. Bangsa – bangsa Asia menjadi kelompok penting keempat. Para pemasar mengakui perubahan mendasar populasi penduduk Amerika Serikat ini beserta permasalahan unik dan peluang yang dihadirkannya. Penduduk yang beragam berarti basis konsumen yang lebih beragam, dan praktik – praktik periklanan harus diubah agar sesuai dengan hal tersebut.

    Ekonomi dan Periklanan
    Kekuatan – kekuatan ekonomi dalam lingkungan periklanan mempengaruhi keputusan dan kegiatan para pengiklan maupun konsumen. Pengeluaran – pengeluaran periklanan hari ini merupakan bagian signifikan dalam ekonomi Amerika Serikat. Ketika ekonomi merebak, para konsumen dan bisnis memiliki uang dan kecenderungan untuk membeli, dan penjualan lebih tinggi menyulut para pengiklan untuk menaikkan anggaran periklanan mereka, yang pada gilirannya menggairahkan penjualan eceran dan industri maupun media.
    Keterkaitan antara periklanan dan ekonomi secara tradisional telah dipandang dalam dua cara. Sebagian pakar berpendapat bahwa periklanan adalah kekuatan yang berada ditangan perusahaan besar dengan anggaran periklanan yang raksasa, yang menciptakan penghalangan (bagi kompetitor) untuk memasuki pasar. Kondisi ini menjadikan perusahaan lain sulit bersaing melawan anggaran besar periklanan dari pemimpin industri dan sering kali tercampakkan dari bisnis. Para pembela periklanan menyatakan adalah tidak realistik menisbatkan dominasi sebuah perusahaan dan halangan untuk memasuki sebuah pasar kepada periklanan. Sejumlah faktor lain hendaknya dipertimbangkan, seperti : kualitas, harga, efektifitas distribusi produk. Pakar lainnya melihat peiklanan sebagai sumber informasi para konsumen yang memungkinkan mereka memilih di antara produk yang tersedia.

    Sosial dan Periklanan
    Peran periklanan dalam masyarakat bersifat kontroversial dan sesekali menghasilkan upaya pengekangan atau pelarangan periklanan produk atau kelompok tertentu. Kontroversi sengit berlangsung menyangkut apakah periklanan tembakau dan alkohol sebaiknny dilarang. Keputusan ini melibatkan ekonomi dan isu sosial yang sangat kompleks. Perusahaan penyulingan alcohol seperti Seagram’s, dalam usahanya membela keputusan untuk beriklan di televisi setelah beberapa dekade sebagai akibat pelarangan periklanan industry minuman keras pada televisi dan radio, berjanji untuk tidak beriklan selama prime time (waktu utama) dan jam lain ketika anak-anak paling cenderung menonton televisi dan tidak menggunakan pesan-pesan atau simbol khusus yang menarik bagi anak-anak. Perusahaan ini juga berjanji untuk mendongkrak “konsumsi yang bertanggungjawab”. Meskipun demikian, kelompok-kelompok anti alcohol bertekad melawan iklan televisi minuman beralkohol. Mereka berpendapat bahwa , berdasarkan bahaya sosial yang telah ditimbulkan oleh alcohol – bukan hanya ribuan kematian yang disebabkan oleh berkendara dalam keadaan mabuk, melainkan juga perilaku agresif seperti perkosaan, penyiksaan pasangan dan anak, kebakaran, kerusakan properti lain – hal terakhir yang dibutuhkan Amerika Serikat adalah pengingkatan iklan televisi yang mempromosikan untuk lebih banyak meminum minuman keras.

    Kritik terhadap Periklanan
    Periklan diklaim oleh para praktisi sebagai hal yang paling berjasa atas hal baik dalam kehidupan dan dikritik para penentangnya sebagai penyebab dari banyaknya hal yang buruk. Tulisan periklanan dituduh menyerempet aturan bahasa (misalkan, memilih kata-kata atau menggunakan pelafalan tata bahasa yang tak tepat untuk membuat penekanan), yang mendorong khalayak untuk melakukan hal yang serupa. Satu kritik lain adalah bahwa periklanan menyebabkan orang membeli produk atau jasa yang tidak mereka butuhkan. Para pembela mengakui bahwa alasan seutuhnya untuk mengiklankan produk atau jasa adalah membujuk para konsumen untuk membeli produk yang tepat. Satu kritik umum lain terhadap periklanan adalah bahwa hal tersebut melanggengkan penciptaan stereotype, proses kategorisasi individu-individu dengan memperkirakan perilaku mereka berdasarkan keanggotaannya dalam satu kelas atau kelompok tertentu. Masalahnya, kata para pengkritik, iklan seringkali memotret seluruh kelompok dalam cara stereotype, misalnya menunjukkan kaum wanita hanya sebagai pengurus rumah tangga atau orang lanjut usia sebagai jompo. Stereotype dalam peiklanan ini dapat menguatkan pandangan negative atau tak diinginkan oleh kelompok ini, dan dapat berkonstribusi pada diskriminasi terhadap mereka.
    Para pengiklan secara bertahap menyadari bahwa tindakan stereotype tidak dapat diterima karena mengucilkan para konsumen potensial. Lebih jauh lagi, dengan lebih realistik dalam menampilkan kaum minoritas dan wanita, para pengiklan secara signifikan dapat memperluas segmen pasar dan beragam produk mereka. Dalam mencari cara-cara untuk menjadikan iklan tampak lebih realistik, beberapa pengiklan dan agen periklanan menggunakan orang dalam kehidupan nyata daripada model atau actor professional.

    Teknologi dan Periklanan
    Perkembangan teknologi memberi banyak peluang penting bagi para pengiklan yang dapat memanfaatkan mereka untuk memuaskan konsumen. Sebagai contoh, karena perubahan teknologi dalam berkomunikasi, para pemasar sekarang dapat menjangkau massa secara lebih efisien melalui berbagai media. 

    Internet dan Periklanan
    Banyak perusahaan-perusahaan yang menciptakan iklan, membeli iklan, menjual iklan, mengukur iklan, dan mengelola iklan. Bahkan terdapat kelompok industri yang mempromosikan iklan internet. Lebih jauh lagi, upaya-upaya pemasaran di web tidak lagi menjadi sesuatu yang eksperimental. Banyak pemasar menjadikan periklanan web sebuah item dalam anggaran iklan mereka di samping majalah, televisi, dan radio.
    Internet adalah sebuah kenyataan yang tidak lagi dapat diabaikan oleh para pengiklan dan pemasar. Penelitian oleh Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa lalu lintas jaringan berlipat ganda setiap seratus hari dan perdagangan elektronik akan mencapai $300 miliar pada tahun 2002. Pada tahun 1997, belanja iklan web mencapai $906,5 juta. Departemen Perdagangan AS juga menemukan bahwa, sementara radio butuh 30 tahun untuk meraih 50 juta khalayak, dan TV butuh 13 tahun, internet hanya 4 tahun. Pada penghujung tahun 1997, 10 juta orang di AS dan Kanada telah memesan sesuatu secara online, meningkat 4,7 juta hanya dalam 6 bulan.
    Hasil jajak pendapat WebCencus yang dilaksanakan selama satu minggu pada bulan januari 1998 menunjukkan bahwa periklanan internet paling efektif jika sebagai pelengkap pengunaan media lain. Dari mereka yang memberikan pendapat, 58,5 % berkata bahwa waktu yang dicurahkan bagi internet adalah tambahan, bukannya pengganti, waktu yang dicurahkan bagi media tradisional.

    Jumat, 07 Oktober 2011

    Kuliah Pengganti Periklanan

    POSITIONING

    Menurut Ries and Trout, era periklanan dibagi menajdi 3 yaitu :
    • Masa product oriented. Masa ini memusatkan ide kreatif pada karakteristik dan fitur produk. Pengembang teori ini adalah Rosses Reeves dari biro iklan Ted Bates, kemudian berkembang menjadi USP (Unique Selling Preposition). Era ini dikenal dengan brand positioning atau product positioning.
    • Masa image oriented. Masa ini memusatkan ide kreatif pada citra produk didalam taraf kehidupan  masyarakat. Pengembang teori ini adalah David Olgilvy. Era ini dikenal dengan brand image.
    • Masa positioning oriented. Masa ini memusatkan citra produk dalam benak pikiran masyarakat. Pengembang teori ini adalah Al Ries and Jack Trout. Era ini dikenal dengan positioning product.
    Pesan yang selalu hilang dalam benak pikiran konsumen karena banyaknya produk yang telah diciptakan, setiap produk berlomba unutk merebut tempat di otak konsumen.
    Cara mudah masuk ke pikiran seseorang adalah dengan menjadi yang pertama. 
    Menurut Dr. George A Miller, manusia normal umumnya hanya memiliki kapasitas mengingat maksimal 7 nama saja.

    Positioning Pemimpin
    • Para pemimpin tidak seharusnya mengusir para pesaingnya dari bisnis, mereka membutuhkan pesaing untuk menciptakan sebuah kategori dan berinovasi menjadi lebih baik lagi.
    • Dalam ketidakstabilan pasar, ada beberapa kategori 2 buah merk yang saling susul menyusul.
    • Kekuatan sebuah produk bukan berasal dari kekuatan organisasinya, namun berasal dari kekuatan produk itu sendiri, seberapa besar kekuatan produk untuk memuaskan konsumen yang memakainya.
    • Pemimpin sebuah pasar tidak akan membiarkan pesaingnya bertindak radikal untuk menjadi nomor 1. Ia akan segera menutup lahan pemasaran dengan produknya, bahkan menutup dengan berbagai macam merk baru untuk menghadapi pesaingnya.

    Positioning Pengikut

    Positioning pengikut timbul karena pola pikir kita yang sudah terpola sebelumnya oleh cara - cara yang sudah biasa.
    Norman Vincent Pale, berkonsep kita sulit berpikir tentang positioning karena tidak pernah berpikir kearah yang berlawanan.
    Berpikir berlawanan dengan cara yang umum, maka kita akan menemukan celah dalam pikiran konsumen, salah satunya adalah dengan berpikir celah harga mahal dengan mempertimbangkan mutu dan cocok untuk produk lama. Tujuan positioning dengan harga mahal, yaitu:
    • Menjadi yang pertama bagi konsumen.
    • Untuk menampilkan posisi harga yang tinggi.
    • Bercerita tentang produk yang kuat.
    Harga yang tinggi lebih cocok ditempatkan dalam iklan, bukan pada sebuah toko. Harga tinggi atau rendah lebih menggambarkan produk daripada apapun juga.

    Jumat, 30 September 2011

    Kuliah Periklanan Keenam

    Jumat, 30 September 2011

    TARGET MARKETING

    Target market merupakan tahap selanjutnya dari proses analisa segmentasi. Analisa itu akan menghasilkan target market. 
    Target market pada dasarnya merupakan konsentrasi pemasaran pada satu atau beberapa kelompok (segmen) tertentu. Target market memudahkan penyampaian pesan secara lebih tepat dan menghindari pesan itu jatuh pada kelompok diluar target market yang dituju.
    Dalam memilih target market yg optimal, terdapat beberapa kriteria, sebagai berikut:
    • Responsif. Pasar yang dituju harus responsif terhadap produk yang akan diluncurkan. Untuk mendapatkan respon yang positif, maka perlu diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif pasar bisa diketahui dengan bantuan riset pasar atau melakukan jejak pendapat dengan mengacu pada segmentasi pasar konsumen.
    • Potensi Penjualan. Potensi tidak hanya dihitung dari jumlah populasi, tetapi juga ditentukan oleh daya beli dan keinginan pasar menerima produk, kelayakan produk, dan kemampuan produk untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Persiapan analisa awal serta pertimbangan yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang baik.
    • Jangkauan media. Media untuk promosi memiliki pengaruh besar terhadap tercapainya hasil optimal dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan optimal, sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami karakter media tersebut.
    • Sensitifitas terhadap Pasar. Untuk mempertahankan sebuah target market, maka perlu selalu memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten.


    POSITIONING

    Positioning merupakan penempatan suatu figur atau nama yang melekat kuat dalam benak seseorang. Positioning juga merupakan suatu hal yang dilakukan untuk mempengaruhi otak konsumen, menempatkan produk dalam khalayannya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk tersebut. Dengan kata lain, positioning membuat citra produk yang dapat ditawarkan pada konsumen sehingga memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dibenak konsumen.
    Terdapat beberapa syarat dalam membangun positioning, antara lain:
    • Kajian konsumen. Positioning harus dipersepsi oleh konsumen menjadi "reason to believe" (alasan untuk dipercaya) yang memicu pembelian. Hal ini terjadi bila positioning dapat mendeskripsikan value yang dimiliki produk.
    • Perusahaan produsen. Hal ini berhubungan dengan kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan. Suatu perusahaan janganlah memberi janji melampaui kemampuan yang dapat dilakukan.
    • Kompetitor. Positioning harus bersifat unik sehingga dapat membedakan diri dengan para pesaing.
    • Perubahan. Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan bisnis, perilaku, budaya, dll.
    Dasar penentuan positioning sebuah jasa :
    • Reliability (tahan uji)
    • Assurance ( jaminan)
    • Tangibles (bukti yang nyata)
    • Empathy (perasaan)
    • Responsiveness (mau mendengarkan; pertanggungjawaban)
     Dasar dari penentuan positioning agar bisa diterima pada masyarakat adalah:
    • Melalui Karakteristik Produk. Contoh kasus : (1) Teh botol tidak memposisikan diri sebagai minuman teh yang panas, namun memposisikan diri sebagai minuman ringan. (2) Teh Sariwangi tampil dengan posisi teh celup instan.
    • Melalui Pengutamaan Harga. Pengiklan memilih harga murah sebagai hal yang akan ditonjolkan. Pengiklan maupun biro iklan harus berhati - hati dengan strategi penonjolan harga ini karena untuk konsumen. Harga sering diasumsikan dengan mutu. Contoh kasus : Iklan sabun cuci DAIA mengusung harga murah dalam peluncuran perdana dibanding kompetitornya RINSO, bahkan variannya SO KLIN.
    • Melalui Pengutamaan Penggunaan Produk. Pengiklan harus memilih kegunaan khusus dari produknya untuk memposisikan diri. Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus. Beberaoa obat batuk, flu, demam, dan sakit kepala, sebenarnya mengandung komposisi yang relatif sama. Contoh kasus : (1) Paramex memposisikan diri sebagai obat sakit kepala, Konidin dan Woods sebagai obat batuk. (2) Feminax yang kandungan komposisinya sama dengan Paramex, diposisikan sebagai obat pereda sakit saat menstruasi.
    • Melalui Kelas Pemakai Produk. Produk yang terjepit posisinya, perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Contoh kasus: Produk 7-Up terjepit diantara produk minuman cola Pepsi dan Coca Cola, sehingga ia menggunakan slogan "7-Up is the uncola drink, but with a better taste", untuk memposisikan produknya.
    • Melalui simbol kultur atau budaya. Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh positioning pesaing
    • Melalui Kompetitor, yaitu proses untuk menjadikan produk nomor satu dibandingkan dengan pesaingnya yang nomor dua. Secara budaya, tipe yang satu ini tidka etis di Indonesia.

    Senin, 26 September 2011

    Kuliah Periklanan Kelima

    Jum'at, 23 September 2011


    SEGMENTASI PASAR


    Sebuah tim pemasaran dan periklanan selalu melihat situasi pasar produk tertentu, untuk melihat seberapa jauh tingkat kepuasan konsumen. Dalam kebutuhannya, segmentasi pasar merupakan salah satu solusinya.
    Tujuan Segmentasi Pasar, ialah agar produsen dapat merancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan konsumen di pasar tertentu.

    Metode - metode dalam Segmentasi Pasar:

                METODE
                                              VARIABEL
    1.       Demografis
    Usia, gender, ukuran keluarga, tahap siklus hidup keluarga, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, ras/kebangsaan.
    2.       Geografis
    Daerah, ukuran populasi, kepadatan, iklim.
    3.       Behavioristis
    Manfaat yang dicari, penggunaan volume, loyalitas produk.
    4.       Psikologis
    Gaya hidup, kepribadian.
    •  Segmentasi Demografis. Para pemasar memakai segmentasi demografis dikarenakan mereka seringkali terkait erat dengan kebutuhan dan perilaku beli konsumen, serta dapat langsung diukur.
              Contoh kasus :
    *) -Segmentasi etnis : Produsen Kraft dari Philip Morris meluncurkan serangkaian produk baru berupa kripik kentang Velveeta yang dikhususkan bagi etnis Hispanik di Amerika.
        -Produsen mobil Eropa Chrysler memasarkan penjualannya kepada sebagian kaum Afro di Amerika
    *) Segmentasi Ukuran Keluarga : Produsen Totoya Kijang Kapsul membidik pasarnya di Indonesia untuk mayoritas konsumen yang sudah berkeluarga.
    *) Segmentasi Gender : Produsen motor Honda Vario memposisikan Agnes Monica sebagai sosok wanita modern yang selalu menggunakan motor skutik Vario untuk aktivitasnya
    *) Segmentasi Pendapatan : Produsen telepon Ceria membidik sasaran masyarakat menengah ke bawah sebagai target sasarannya.
    • Segmentasi Geografis. Masyarakat suatu wilayah negara memiliki kebutuhan yang perilaku yang  berbeda dengan mereka yang berada di wilayah lain.
              Contoh kasus (segmentasi iklim) : Jumlah penjualan AC di Asia Tenggara jauh lebih besar dibanding negara Eropa dikarenakan perbedaan iklim di wilayah masing - masing.
    • Segmentasi Behaviortistis (tingkah laku). Para perusahaan dapat membagi sebuah pasar menjadi kelompok menurut manfaat yang mereka cari, penggunaan volume, dan loyalitas merk.
    • Segmentasi Psikologis. Segmentasi ini didasarkan pada gaya hidup atau kepribadian. Penentuan gaya hidup didasarkan pada kegiatan analisis kegiatan, minat dan opini (activities, interest, opinion AIO). Pada dasarnya kepribadian menciptakan gaya hidup.
              Contoh kasus :
              - Malboro mengambil segmentasi psikografis rokok seornag laki - laki, berpetualang, penuh tantangan.
              - Produk HP Nokia 8880 membidik sasaran eksklusif dalam produknya dan bentuk dari produk.

    Jenis - Jenis Pasar
    Sebuah pasar biasanya berarti tempat dimana terjadi pertukaran antara penjual dengan pembeli, dalam hal ini pasar yang kita bicarakab yang berarti daerah dimana barang - barang dijual, terdiri dari berbagai macam tipe pembeli.
    Empat tipe pasar, antara lain:
    • Consumer Market (pasar konsumen). Pasar konsumen terdiri dari orang - orang yang membeli produk dan jasa untuk keperluan pribadi atau keperluan keluarga sehari - hari.
    • Business to Business (bisnis ke bisnis). Pasar ini terdiri dari perusahaan - perusahaan yang membeli produk untuk digunakan sebagai operasional produksi mereka.
    • Institutional Market (pasar institusi). Pasar ini terdiri dari perusahaan - perusahaan laba dan non-laba dari variasi yang luas, seperti rumah sakit, sekolah, dan lembaga pemerintahan yang menyediakan keperluan masyarakat.
    • Reseller (pengecer). Pengecer merupakan faktor tengah berupa distributor atau pengecer itu sendiri yang membeli produk setengah jadi maupun jadi untuk dijual kembali dan mengambil keuntungan dari menjual produk tersebut.


    ADVERTISING
    Kata "advertising" berasal dari kata ad-vertere (berarti mengalihkan pandangan), reklame (dari bahasa latin yang berarti seruan yang diulang - ulang, i'lan (bahasa arabic yang berarti pengumuman.
    Advertising dapat diartikan sebagai proses memberikan informasi tentang produk barang atau jasa tertentu, sehingga konsumen dapat menjatuhkan pilihan yang relevan.
    Iklan merupakan suatu proses penyampaian suatu gagasan, produk barang maupun jasa melalui media massa, ditujukan kepada khalayak sasaran, dan mengharapkan hasil atau keuntungan tertentu setelah gagasan, barang/jasa tersebut disampaikan. Iklan bisa dibuat jika ada sponsor yang jelas.
    Jenis - jenis iklan, antara lain:
    • Iklan Komersial, yaitu iklan yang bertujuan mendukung kampanye pemasaran suatu produk barang/jasa. Biasanya disebut dengan comersial. Iklan komersial biasanya dikomunikasikan melalui media konvension (televisi, koran, dsb) maupun new media (internet).
    • Iklan Non-Komersial, biasanya disebut iklan layanan masyarakat (ILM) atau Public Service Advertising (PSA), merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat (public service). Pesannya berupa ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah kebiasaan atau perilaku masyarakat yang tidak baik menjadi baik.
    • Iklan Corporate, yaitu iklan yang bertujuan membangun citra (image) suatu institusi atau perusahaan dengan tujuan komunikasi untuk membangun citra positif atas produk barang atau jasanya. Kampanye iklan jenis ini idealnya dilakukan simultan bersama kampanye PR (public relation). Iklan ini akan efektif jika didukung oleh fakta - fakta yang kuat, yang mempunyai nilai berita, dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan tertentu yang berorientasi pada kepentingan masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

    Jumat, 23 September 2011

    Reasons Why You Should Be A Vegetarian

    Top Ten Reasons To Go Vegetarian

    Top 10 reasons to give vegetarian eating a try, starting now!
    1. Helping Animals Also Helps the Global Poor While there is ample and justified moral indignation about the diversion of 100 million tons of grain for biofuels, more than seven times as much (760 million tons) is fed to farmed animals so that people can eat meat. Is the diversion of crops to our cars a moral issue? Yes, but it's about one-eighth the issue that meat-eating is. Care about global poverty? Try vegetarianism.

    2. Eating Meat Supports Cruelty to Animals The green pastures and idyllic barnyard scenes of years past are now distant memories. On today's factory farms, animals are crammed by the thousands into filthy windowless sheds, wire cages, gestation crates, and other confinement systems. These animals will never raise families, root in the soil, build nests, or do anything else that is natural and important to them. They won't even get to feel the warmth of the sun on their backs or breathe fresh air until the day they are loaded onto trucks bound for slaughter.

    3. Eating Meat Is Bad for the Environment A recent United Nations report entitled Livestock's Long Shadow concludes that eating meat is "one of the ... most significant contributors to the most serious environmental problems, at every scale from local to global." In just one example, eating meat causes almost 40 percent more greenhouse-gas emissions than all the cars, trucks, and planes in the world combined. The report concludes that the meat industry "should be a major policy focus when dealing with problems of land degradation, climate change and air pollution, water shortage and water pollution, and loss of biodiversity."

    4. Avoid Bird Flu
    The World Health Organization says that if the avian flu virus mutates, it could be caught simply by eating undercooked chicken flesh or eggs, eating food prepared on the same cutting board as infected meat or eggs, or even touching eggshells contaminated with the disease. Other problems with factory farming -- from foot-and-mouth to SARS -- can be avoided with a general shift to a vegetarian diet.

    5. If You Wouldn't Eat a Dog, You Shouldn't Eat a Chicken Several recent studies have shown that chickens are bright animals who are able to solve complex problems, demonstrate self-control, and worry about the future. Chickens are smarter than cats and dogs and even do some things that have not yet been seen in mammals other than primates. Dr. Chris Evans, who studies animal behavior and communication at Macquarie University in Australia, says, "As a trick at conferences, I sometimes list these attributes, without mentioning chickens and people think I'm talking about monkeys."

    6. Heart Disease: Our Number One Killer Healthy vegetarian diets support a lifetime of good health and provide protection against numerous diseases, including the United States' three biggest killers: heart disease, cancer, and strokes. Drs. Dean Ornish and Caldwell Esselstyn -- two doctors with 100 percent success in preventing and reversing heart disease -- have used a vegan diet to accomplish it, as chronicled most recently in Dr. Esselstyn's Prevent and Reverse Heart Disease, which documents his 100 percent success rate for unclogging people's arteries and reversing heart disease.

    7. Cancer: Our Number Two Killer Dr. T. Colin Campbell is one of the world's foremost epidemiological scientists and the director of what The New York Times called "the most comprehensive large study ever undertaken of the relationship between diet and the risk of developing disease." Dr. Campbell's best-selling book, The China Study, is a must-read for anyone who is concerned about cancer. To summarize it, Dr. Campbell states, "No chemical carcinogen is nearly so important in causing human cancer as animal protein."

    8. Fitting Into That Itty-Bitty Bikini Vegetarianism is also the ultimate weight-loss diet, since vegetarians are one-third as likely to be obese as meat-eaters are, and vegans are about one-tenth as likely to be obese. Of course, there are overweight vegans, just as there are skinny meat-eaters. But on average, vegans are 10 to 20 percent lighter than meat-eaters. A vegetarian diet is the only diet that has passed peer review and taken weight off and kept it off.

    9. Global Peace
    Leo Tolstoy claimed that "vegetarianism is the taproot of humanitarianism." His point? For people who wish to sow the seeds of peace, we should be eating as peaceful a diet as possible. Eating meat supports killing animals, for no reason other than humans' acquired taste for animals' flesh. Great humanitarians from Leo Tolstoy and Mahatma Gandhi to Thich Nhat Hanh have argued that a vegetarian diet is the only diet for people who want to make the world a kinder place.

    10. The Joy of Veggies
    As the growing range of vegetarian cookbooks and restaurants shows, vegetarian foods rock. People report that when they adopt a vegetarian diet, their range of foods explodes from a center-of-the-plate meat item to a range of grains, legumes, fruits, and vegetables that they didn't even know existed.
    Sir Paul McCartney sums it all up, "If anyone wants to save the planet, all they have to do is just stop eating meat. That's the single most important thing you could do. It's staggering when you think about it. Vegetarianism takes care of so many things in one shot: ecology, famine, cruelty."




    So are you ready to give it a try?


    source:
    http://veglov.blogspot.com/search/label/Vegetarian
    http://www.alternet.org/environment/85828/?page=2
    http://www.youtube.com/watch?v=GgUgj9xZO7E&feature=related